10 Fakta Menarik Tentang Gunung Lawu yang Tidak Boleh Anda Lewatkan

Fakta Menarik Tentang Gunung Lawu yang Tidak Boleh Anda Lewatkan

Gunung Lawu, terkenal dengan keindahan alam, aktivitas pendakian yang menarik, serta mitos dan legenda yang mengelilinginya, memiliki berbagai fakta menarik yang perlu Anda ketahui.

Gunung Lawu, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, adalah salah satu gunung yang sangat terkenal di Pulau Jawa.

Selain menawarkan pemandangan alam yang memukau, gunung ini juga penuh dengan sejarah, mitos, dan legenda yang menambah keistimewaannya.

Dari statusnya sebagai gunung api yang sudah tidak aktif hingga hubungan eratnya dengan sejarah Kerajaan Majapahit, Gunung Lawu menyimpan berbagai cerita menarik yang membuatnya sangat layak untuk dijelajahi.

Jika Anda merencanakan pendakian ke gunung ini, berikut adalah 10 fakta menarik yang wajib Anda ketahui tentang Gunung Lawu.

1. Status Gunung Api dan Letusan Terakhir

Gunung Lawu, meskipun tidak aktif secara signifikan, adalah gunung api aktif dengan status “istirahat”. Letusan terakhir yang tercatat terjadi pada 28 November 1885.

Meskipun tidak ada letusan besar dalam waktu yang lama, Gunung Lawu masih menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik seperti fumarol di Kawah Candradimuka di sisi selatannya.

Bau belerang yang kuat seringkali bisa tercium, dan vegetasi yang rapat di kawasan tersebut menandakan adanya aktivitas bawah tanah meskipun dalam bentuk yang sangat terbatas.

2. Legenda Prabu Brawijaya V dan Kerajaan Majapahit

Gunung Lawu tidak hanya dikenal dengan pemandangan dan tantangan pendakiannya, tetapi juga karena kaitannya dengan sejarah dan legenda. Salah satu yang paling terkenal adalah legenda Prabu Brawijaya V, raja terakhir Kerajaan Majapahit.

Konon, menjelang keruntuhan kerajaannya pada abad ke-15, Prabu Brawijaya V mencari perlindungan dan kedamaian di lereng Gunung Lawu.

Hal ini memberikan dimensi spiritual yang dalam bagi masyarakat Jawa, menjadikan gunung ini bukan hanya tempat fisik, tetapi juga tempat yang memiliki makna mistis dan penuh penghormatan.

Baca Juga:  10 Destinasi Wisata di Malang yang Menawarkan Pengalaman Liburan Seru dan Pemandangan Indah

3. Candi Sukuh dan Candi Cetho di Lereng Gunung Lawu

Di sekitar lereng Gunung Lawu, Anda akan menemukan beberapa situs sejarah yang menarik, termasuk Candi Sukuh dan Candi Cetho. Kedua candi ini berasal dari akhir masa Kerajaan Majapahit dan memiliki desain yang sangat unik serta penuh dengan simbolisme.

Candi Sukuh, dengan arsitektur yang berbeda dari candi-candi lainnya di Indonesia, bahkan memiliki nuansa lebih mistis, sementara Candi Cetho, yang lebih tinggi di lereng gunung, juga menawarkan pemandangan yang luar biasa.

Kedua candi ini menambah nuansa historis dan spiritual dari Gunung Lawu, menjadikannya tempat yang tidak hanya menarik untuk pendaki, tetapi juga bagi para pencinta sejarah.

4. Memiliki Tiga Puncak Utama

Gunung Lawu dikenal dengan tiga puncak utamanya yang memiliki nama dan keunikannya masing-masing: Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah.

Puncak tertingginya adalah Hargo Dumilah, yang berada pada ketinggian 3.256 mdpl dan menjadi titik tertinggi Gunung Lawu.

Menurut Serat Centhini, Gunung Lawu awalnya memiliki hingga 15 puncak, namun tiga puncak utama ini tetap menjadi yang paling terkenal dan sering dikunjungi oleh para pendaki.

5. Warung Tertinggi di Pulau Jawa

Puncak Gunung Lawu juga menjadi rumah bagi salah satu warung legendaris yang berada pada ketinggian 3.100 mdpl, yaitu Warung Mbok Yem. Berdiri sejak tahun 1980, warung ini menjadi warung tertinggi di Pulau Jawa.

Terkenal sebagai tempat istirahat yang nyaman bagi para pendaki, warung ini menyediakan makanan, minuman hangat, serta tempat untuk bersantai sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak. Keberadaannya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman pendakian di Gunung Lawu.

Baca Juga:  Curug Trocoh, Destinasi Wisata Alam di Temanggung yang Sarat Sejarah

6. Puncak Gunung Lawu, Salah Satu Gunung Tertinggi di Jawa

Dengan ketinggian 3.256 mdpl, Gunung Lawu menempati posisi ke-6 sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Meskipun ada gunung-gunung yang lebih tinggi, Gunung Lawu tetap menjadi tujuan populer di kalangan pendaki, berkat medan pendakiannya yang menantang namun tidak terlalu ekstrem.

Keindahan alam dan pemandangan yang bisa dinikmati dari puncak Gunung Lawu juga menjadi daya tarik yang kuat bagi mereka yang mencari petualangan dan keindahan alam.

7. Empat Jalur Pendakian yang Dikenal

Gunung Lawu memiliki empat jalur pendakian yang bisa dipilih oleh para pendaki: Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, Candi Cetho, dan Singolangu. Setiap jalur memiliki keunikannya masing-masing.

Jalur Cemoro Kandang, misalnya, dikenal sebagai jalur pendakian yang relatif lebih mudah dan ramah bagi pendaki pemula.

Sementara itu, jalur Cemoro Sewu dan Candi Cetho menawarkan medan yang lebih curam dan menantang. Jalur Singolangu, yang disebut-sebut sebagai jalur pendakian tertua, juga memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan jejak perjalanan Prabu Brawijaya V menuju gunung ini.

8. Keberadaan Burung Endemik Jalak Lawu

Gunung Lawu juga menjadi rumah bagi burung endemik yang dikenal sebagai Jalak Lawu (Jalak Gading). Burung ini sering terlihat pada sore hari di kawasan pos 2, yang terletak pada ketinggian sekitar 700 mdpl.

Dalam mitos Jawa, burung ini dipercaya sebagai jelmaan Wongso Menggolo, seorang abdi setia Prabu Brawijaya V yang bertugas menjaga dan melindungi keturunan raja tersebut.

Keberadaan burung ini menambah kesan mistis yang menyelubungi gunung ini, menjadikannya lebih menarik bagi pendaki dan para pencinta alam.

Baca Juga:  Telaga Saat, Wisata Alam Menawan di Puncak Bogor yang Penuh Aktivitas Seru

9. Gunung Lawu Penuh dengan Tempat Sakral

Gunung Lawu juga dikenal sebagai tempat yang penuh dengan situs sakral. Banyak tempat yang sering dikunjungi untuk melakukan ritual spiritual, seperti Gua Inten dan Gua Slarong, yang dianggap sebagai tempat bersemedi.

Selain itu, ada juga sejumlah tempat lain yang disakralkan oleh masyarakat, seperti Sendang Macan, Sambernyowo, dan Sabdo Palon. Tempat-tempat ini memberikan nuansa spiritual yang kental bagi para pengunjung yang ingin merasakan ketenangan dan kedamaian di tengah alam.

10. Mitos Pasar Setan yang Menakutkan

Gunung Lawu dikenal dengan mitos Pasar Setan yang sering kali menjadi pembicaraan di kalangan pendaki. Konon, pasar ini muncul pada malam Jumat Kliwon, dan dapat terlihat ramai oleh makhluk gaib yang bertransaksi dengan para pendaki.

Banyak cerita yang beredar mengenai pengunjung yang merasakan suasana pasar yang sangat ramai, meskipun itu hanyalah bagian dari mitos dan legenda yang berkembang.

Pasar Setan ini menjadi bagian dari aura misterius yang mengelilingi Gunung Lawu, menambah kesan angker bagi mereka yang mendaki.

Gunung Lawu bukan hanya dikenal karena keindahan alam dan tantangan pendakiannya, tetapi juga karena sejarah dan mitos yang mengelilinginya.

Dengan puncak yang menakjubkan, jalur pendakian yang beragam, serta keberadaan tempat-tempat sakral dan burung endemik, Gunung Lawu menawarkan pengalaman pendakian yang berbeda dari gunung-gunung lainnya di Jawa.

Jangan lupa untuk menghormati budaya dan mitos yang ada, karena pendakian ke Gunung Lawu tidak hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang penuh makna.

Jika Anda berencana untuk menaklukkan Gunung Merapi Angker, pastikan untuk mempersiapkan diri dengan baik dan menikmati setiap keindahan yang ditawarkan oleh gunung legendaris ini.